MENERKA DAMPAK SENI SETELAH ARTIFICIAL INTELLIGENCE SEMPURNA

MENERKA DAMPAK SENI SETELAH

ARTIFICIAL INTELLIGENCE SEMPURNA


Pendahuluan

    Dalam beberapa dekade terakhir, perkembangan teknologi telah mengalami lonjakan signifikan yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. Salah satu inovasi paling mencolok adalah kemajuan dalam bidang kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). Teknologi yang dulu hanya menjadi fantasi dalam film fiksi ilmiah kini telah menjadi kenyataan yang tak terelakkan. AI telah merambah berbagai aspek kehidupan manusia, mulai dari sektor ekonomi, kesehatan, pendidikan, hingga hiburan hingga industri kreatif. Namun, seiring dengan semakin mendekati kesempurnaan, muncul pertanyaan besar bagaimana dampaknya terhadap kehidupan kita?

    Pengembangan AI yang semakin canggih membawa serta janji-janji akan masa depan yang lebih efisien, cerdas, dan otomatis. Berbagai penelitian dan inovasi di bidang ini terus dilakukan dengan tujuan untuk menciptakan mesin yang mampu melakukan tugas-tugas kompleks yang biasanya membutuhkan kecerdasan manusia. Namun, di balik semua manfaat yang ditawarkan, ada kekhawatiran dan tantangan yang harus dihadapi. Bagaimana AI akan mempengaruhi lapangan kerja, privasi, etika, dan bahkan eksistensi manusia itu sendiri?

    Artikel ini bertujuan untuk menerka berbagai dampak pekerja seni setelah AI mendekati kesempurnaan. Melalui analisis yang mendalam, kita akan mengeksplorasi berbagai kemungkinan skenario yang dapat terjadi di masa depan. Apakah AI akan menjadi sekutu yang memperkaya kehidupan manusia atau justru menjadi ancaman yang mengubah tatanan sosial yang telah ada? Mari kita telusuri bersama-sama untuk mendapatkan pemahaman yang lebih jelas mengenai masa depan yang dipengaruhi oleh AI yang hampir sempurna.

 

Analisis

Pada awal kemunculan Artificial Intellegence ini tidak begitu menyeramkan, justru dapat banyak membantu banyak pekerja. Namun, dalam beberapa dekade terakhir Artificial Intelligence/Kecerdasan Buatan berkembang sangat pesat yang membuat beberapa orang merasa takut akan bahaya yang dihasilkannya. Ledakan aplikasi AI yang tiba-tiba ini telah menciptakan sentiment perubahan teknologi yang sangat cepat yang dikhawatirkan akan mengganggu pasar tenaga kerja dalam skala yang belum terduga (Ernst.et al; 2019). Ancaman meningkatnya pengangguran dengan adanya robot atau inovasi seperti kecerdasan buatan, dapat menciptakan lebih banyak efisiensi dan produktivitas yang diciptakan oleh robot dan komputer. Kecerdasan Buatan didefinisikan sebagai studi ilmiah bahwa komputer dapat berpikir, melakukan, berinteraksi, dan bertindak di banyak bidang sebagai manusia yang mahir (Rich,1985).

Oxford menunjukkan kemungkinan para pekerjaan yang dapat dipengaruhi oleh komputerisasi di AS yang paling terbuka untuk digantikan oleh komputerisasi dan pekerjaan yang dapat digantikan oleh robot adalah administrator kantor, staf pusat panggilan, pustakawan, petani ternak dan tanaman, penebang kayu, penambang, penjual mobil dan staf hotel dan pekerjaan sangat kreatif (Dirican,2015).

analisis tentang bagaimana perubahan teknologi berdampak pada pekerjaan didasarkan pada tiga hal. Pertama, diasumsikan bahwa ketika tugas digantikan oleh mesin, seluruh pekerjaan hilang seketika. Kedua, pasokan pekerjaan diasumsikan tidak elastis sehingga terjadi perubahan permintaan tenaga kerja, peristiwa ini didasarkan ketika tenaga kerja tidak mampu mengoprasikan robot atau kecerdasan buatan yang memiliki tehnologi tinggi. Terakhir, peningkatan permintaan yang dimungkinkan melalui produktivitas yang lebih tinggi seharusnya didistribusikan secara merata di seluruh sektor, terlepas dari sejauh mana hal ini diotomatisasi. Akibatnya, sektorsektor dengan tingkat otomatisasi yang lebih tinggi akan mengalami penurunan relative (Berg.et al;2021).

 

Studi Kasus

          Selain berdampak pada pekerjaan, Artificial Intelligence juga bisa menjadi alat untuk seseorang melakukan tindakan kriminal, salah satu kasus yang akan kita bahas yaitu “mengambil hak cipta karya seseorang untuk kebutuhan generate gambar AI” Tidak bisa disangkal bahwa Kecerdasan Buatan (AI) telah menjadi salah satu penemuan paling mengesankan dalam teknologi modern. Dengan perkembangannya, AI telah mengubah cara orang bekerja, berinteraksi, dan menjalani aktivitas sehari-hari. Menuju masa depan yang semakin terhubung secara digital, AI memainkan peran penting di berbagai aspek kehidupan. Seiring dengan kemampuan AI dalam mengenali dan menganalisis data dengan cepat dan akurat, berbagai implikasi etika dan hukum yang mendalam perlu dipertimbangkan.

          Image Generate merupakan teknologi AI yang memungkinkan seseorang membuat sebuah karya seni secara otomatis hanya dengan menginput sebuah kode/prompt. Hal ini sangat mengkhawatirkan banyak seniman dikarenakan beberapa karya seniman diambil untuk meregenerate suatu karya seni kembali. selain itu pekerja seni juga terkena dampak dari AI Image Generator ini karena perkembangan yang sangat pesat. AI dapat membuat sebuah lukisan yang mendekati sempurna. Tidak hanya itu, AI juga bisa generate Video, Film, Lagu bahkan Animasi. Namun beberapa seniman dan netizen membantah hal tersebut karena yang membedakan AI dengan seniman, ia hanya membuat sebuah gambar tapi tidak bisa menciptakan rasa dalam seni.

 

Kesimpulan

          kemunculan dan perkembangan pesat Artificial Intelligence (AI) telah membawa dampak signifikan dalam berbagai aspek kehidupan. Meskipun pada awalnya AI membantu banyak pekerja, perkembangannya yang sangat cepat dalam beberapa dekade terakhir menimbulkan kekhawatiran akan bahaya yang mungkin ditimbulkannya. Peningkatan pesat dalam aplikasi AI telah menciptakan perubahan teknologi yang cepat, yang dikhawatirkan dapat mengganggu pasar tenaga kerja dalam skala besar.

Ancaman pengangguran meningkat karena robot dan inovasi AI, meskipun menciptakan efisiensi dan produktivitas, dapat menggantikan pekerjaan manusia. Analisis menunjukkan bahwa pekerjaan yang paling rentan terkena dampaknya adalah industri kreatif.

Perubahan teknologi berdampak pada pekerjaan berdasarkan tiga asumsi yaitu ketika tugas digantikan oleh mesin, pasokan pekerjaan tidak elastis, peningkatan produktivitas harus didistribusikan secara merata di seluruh sektor.

Selain berdampak pada pekerjaan, AI juga dapat digunakan untuk tindakan kriminal, seperti kesalahan dalam penggunaan hak cipta.

 

Daftar Pustaka

Rich, E. “Artificial Intelligence and the Humanities.” Computers and the Humanities 19, no. 2 (1985): 117-122.

Dirican, Cüneyt. “The Impacts of Robotics , Artificial Intelligence On Business and Economics.” Procedia - Social and Behavioral Sciences 195 (2015): 564–573. http://dx.doi.org/10.1016/j.sbspro.2015.06.134.

Berg, J., Hilal, A., El, S., & Horne, R. (2021). World employment and social outlook: Trends 2021. International Labour Organization.

 

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menemukan Diri dalam Kajian Seni Rupa dan Desain

Review 20 Jurnal tentang “Artificial Intelligence”

Pengaruh AI (Artificial Intelligence) dalam kehidupan dan Industri Kreatif